• Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan pada Manusia

     untuk menjaga sistem organ pencernaan (primer) seperti yang sudah di tulis diatas itu perlu perhatian lebih.


    10 Cara Menjaga Sistem  Organ Pencernaan Agar Sihat Setiap Hari :

    1. Cukup minum air – Hal yang pertama tentu saja yang paling penting, iaitu cukup minum air. Jangan anggap ini mudah, pastikan anda minum 8 liter air putih setiap hari.
    2. Pilih makanan tinggi serat – Makanan berserat tinggi sangat lah bagus untuk organ pencernaan kita, selain bermanfaat juga dapat membersihkan saluran-saluran pencernaan itu sendiri.
    3. Kurangi makanan berlemak – Jangan salah, tubuh kita juga perlu lemak. Namun ada 2 jenis lemak yang kita ketahui iaitu lemak jahat dan lemak baik. Untuk menghindarinya anda cukup mengurangi saja makanan yang banyak lemak, bukan tidak makan sama sekali tapi di kurangi kerana tubuh juga perlu lemak namun tidak berlebihan.
    4. Hindari makanan terlalu masam – Bukan tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung masam, tapi jangan terlalu masam kerana efeknya akan berpengaruh pada kadar gas di perut kita.
    5. Hindari makanan terlalu pedas – Sama seperti diatas, bukan tidak boleh mengkonsumsi nya hanya saja jangan terlalu memaksakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang sangat pedas. Sebab hal ini dapat merosak dinding perut. Selain itu makanan terlalu pedas juga dapat menggangu kerongkongan dan mengakibatkan panas dalam.

    6. Jangan biasakan menahan kencing – Apapun keadaan anda, saat sakit kencing maka haruslah segera membuang nya. Terlalu sering menahan kencing boleh mengakibatkan batu ginjal yang sudah pasti merosak organ pencernaan.
    7. Hindari minuman bersoda – Hati-hati jika anda sering minum soda, sebab kandungan asidic dalam soda sangatlah tinggi. Soda juga boleh mengganggu gas perut.
    8. Kurangi minuman berkafein – Pasti anda sudah tahu kan apa saja minuman berkafein tinggi? Ya, itu adalah kopi dan teh. Bukan di larang tapi dikurangi, kerana kafein mempunyai efek yang buruk bagi organ pencernaan jika di konsumsi dalam jangka panjang.
    9. Konsumsi Yogurt – Mengapa harus yogurt? Alasannya adalah kerana yogurt itu unik dari kebanyakan jenis makanan lainnya sebab di dalamnya mengandung bakteri baik yang akan membantu pencernaan untuk melawan bakteria jahat.
    10. Perbanyak makan buah pisang – Sebenarnya bukan hanya buah pisang, buah epal dan betik juga boleh,  namun buah pisang lebih unggul dan sangat baik untuk organ pencernaan.

    sumber:
    https://www.sariasih.com/artikel/kesehatan/bagaimana-cara-menjaga-sistem-pencernaan-setiap-hari
    https://images.app.goo.gl/r2RzqWHzsArjiMQo8

    0 komentar

  • Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

     Gangguan sistem pencernaan umumnya terjadi pada saluran ataupun organ-organ yang terlibat dengan proses pencernaan. Gejala gangguan sistem pencernaan memang bervariasi. Kondisi ini bisa diakibatkan karena infeksi, hingga meningkatnya asam lambung.



    1. Diare

     Gangguan sistem pencernaan yang satu ini memang memang menjadi salah satu gangguan pencernaan yang umum.

    Kondisi ini terjadi dimana feses yang dikeluarkan memiliki konsentrasi yang lebih encer dan umumnya diikuti dengan frekuensi buang air besar yang juga meningkat.

    Penyebab diare memang bervariasi, mulai dari virus, bakteri, efek samping obat, ataupun karena intoleransi makanan. Penderita masalah ini umumnya mengalami mual, kembung, hingga adanya lendir dan darah dalam feses.

    2. Konstipasi

    Konstipasi atau yang lebih dikenal dengan sembelit adalah kondisi sebaliknya dari masalah diare. Penderita gangguan ini umumnya memiliki frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Selain frekuensi yang kurang, tekstur feses yang dihasilkannya pun cukup keras.

    Gangguan ini umumnya diakibatkan karena penderita kurang asupan serat, kurang cairan, efek samping obat, atau terjadi perubahan pada rutinitas (seperti melakukan perjalanan jarak jauh).

    Tak hanya karena gangguan tersebut, sembelit juga dapat terjadi pada wanita yang berada pada masa hamil. Hal itu dikarenakan adanya perubahan hormon yang berpengaruh pada kerja sistem pencernaan mereka hingga menjadi lebih lambat.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa mengonsumsi obat pencahar dan diimbangi dengan mengonsumsi makanan kaya serat, mencukupi kebutuhan cairan, berolahraga, dan menghindari kebiasaan menahan BAB.

    3. Ambeien

    Ambeien atau wasir adalah kondisi terjadinya pembengkakan di sekitar area pembuluh darah di anus dan rektum bagian bawah.

    Ambeien sering terjadi karena komplikasi dari sembelit yang berkelanjutan. Namun, ada pula penyebab lain yang menjadi masalah ini, misalkan diare kronis, mengejan terlalu keras, duduk terlalu lama di toilet, obesitas, bahkan kehamilan.

    4. Irritable bowel syndrome (IBS)

    Irritable bowel syndrome (IBS) sendiri merupakan kondisi terjadinya gangguan sistem pencernaan yang menyerang usus besar. Gangguan ini terjadi karena kontraksi otot di usus, kelainan pada saraf pencernaan, masalah peradangan di usus, bahkan gangguan karena perubahan bakteri baik dalam usus.

    Gejala IBS umumnya seperti rasa kram, sakit perut, kembung, dan diare atau sembelit. Gangguan ini bisa ditangani dengan mengatur pola makan, pola gaya hidup sehat, hingga mengelola stres.

    5. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

    Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang juga dikenal dengan istilah penyakit asam lambung, yaitu gangguan dimana kondisi asam lambung kerap kali naik ke saluran yang menjadi penghubung antara lambung dan mulut (kerongkongan/esofagus). Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya iritasi di lapisan esofagus.

    GERD sendiri mampu membuat penderitanya merasakan gejala heartburn, sakit di dada, sulit menelan, regurgitasi makanan atau cairan asam, serta terjadinya benjolan di tenggorokan.

    6. Esofagitis

    Esofagitis adalah gangguan sistem pencernaan karena terjadinya peradangan yang berakibat rusaknya jaringan kerongkongan. Gangguan ini umumnya sering diakibatkan oleh masalah seperti refluks asam, namun bisa juga karena pengaruh obat, alergi, infeksi bakteri, virus, hingga jamur.

    7. Dispepsia

    Dispepsia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di perut bagian atas. Pada dasarnya, dispepsia bukanlah sebuah penyakit. Gangguan ini merupakan gejala yang sering terjadi pada masalah pencernaan lain seperti kembung, mual, dan sendawa.

    Dispepsia dapat diatasi dengan beberapa cara misalkan dengan mengonsumsi obat yang memengaruhi asam lambung, obat prokinetik, antibiotik, atau antidepresan.

    8. Gastritis

    Gastritis merupakan istilah umum untuk menggambarkan terjadinya peradangan pada lapisan lambung. Gangguan ini kerap disebabkan oleh permasalahan seperti infeksi bakteri. Namun, tidak juga menutup kemungkinan sebagai efek jangka panjang penggunaan obat penghilang rasa sakit, hingga kebiasaan mengonsumsi alkohol.

    Gejala gastritis umumnya ditandai dengan munculnya rasa sakit pada perut bagian atas, rasa mual, muntah, dan perasaan kenyang atau begah. Masalah ini pun kerap memburuk setelah makan.

    9. Tukak lambung

    Tukak lambung merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang diakibatkan karena adanya luka di lapisan lambung. Hal ini berlaku untuk berbagai jenis luka yang memengaruhi lambung dan usus halus.

    Gejala penderita gangguan ini umumnya seperti nyeri perut, penurunan berat badan, mual dan muntah, kembung, sendawa, dan heartburn. Penyebab tukak lambung umumnya disebabkan karena infeksi bakteri atau penggunaan obat antiinflamasi non-steroid dalam jangka panjang.

    10. Tukak Duodenum

    Sekilas, tukak duodenum memiliki kondisi yang sama persis seperti tukak lambung. Yang membedakan antara keduanya, yaitu lokasi luka yang muncul.

    Untuk tukak duodenum sendiri, gangguan ini terjadi di bagian usus dua belas jari. Gejala keduanya kurang lebih sama dan tak jauh berbeda.

    11. Kolitis ulseratif

    Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang usus yang berakibat terjadinya peradangan dan luka yang bertahan lama di saluran pencernaan. Gangguan kolitis ulseratif memengaruhi lapisan terdalam usus besar dan rektum.

    Dicurigai, gangguan ini muncul karena masalah sistem kekebalan tubuh seseorang. Namun, faktor lain seperti pola makan dan stres juga tak menutup kemungkinan sebagai penyebabnya.

    12. Divertikulitis

    Divertikulitis sendiri adalah kondisi dimana terjadi peradangan atau infeksi di area kantong kecil saluran pencernaan (diverticula).

    Divertikulitis terjadi ketika divertikula mengalami luka sobek. Umumnya, gangguan ini meliputi rasa nyeri pada perut di sisi sebelah kiri bagian bawah, rasa mual dan muntah, demam, nyeri perut, hingga gangguan pencernaan lainnya seperti sembelit atau diare.

    13. Radang usus buntu

    Radang usus buntu (apendisitis) terjadi karena kantong berbentuk jari pada usus besar mengalami peradangan.

    Gangguan sistem pencernaan umumnya terjadi pada saluran ataupun organ-organ yang terlibat dengan proses pencernaan. Gejala yang umum terjadi pada penderita diantaranya rasa nyeri secara mendadak di bagian sisi kanan perut bagian bawah, rasa sakit ketika penderita batuk atau berjalan, munculnya rasa mual dan muntah, selera makan menurun, demam ringan, sembelit atau diare, hingga mengalami perut kembung.

    14. Penyakit cronh

    Sama seperti sebelumnya, penyakit cronh juga merupakan peradangan pada usus. Permasalahan ini muncul karena sistem kekebalan ataupun karena faktor keturunan.

    Penyakit cronh menimbulkan gejala seperti sakit perut, diare akut, tubuh terasa lelah, berat badan yang terus menurun, hingga terjadinya malnutrisi.

    15. Penyakit celiac

    Penyakit celiac merupakan kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan seseorang, dimana penderita akan sulit bahkan tidak bisa sama sekali mengonsumsi gluten karena dapat merusak usus kecil mereka. Tidak seperti masalah sebelumnya, gangguan pencernaan ini bersifat genetik.

    16. Kanker saluran pencernaan

    Kanker memang menjadi salah satu momok yang menakutkan. Bahkan, saluran pencernaan pun tak luput dari seranganya. Gangguan ini disebut kanker kolorektal yang merupakan kanker rektum atau usus besar. Gejala pada kanker ini umumnya dimulai dengan polip, yaitu terjadinya pertumbuhan jaringan abnormal di usus besar.

    sumber:
    https://www.okadoc.com/id-id/blog/penyakit-a-z/gangguan-sistem-pencernaan/
    https://images.app.goo.gl/bmVMHrgKZpoxwQ3P7

    0 komentar

  • Sistem Pencernaan Manusia

    Proses Pencernaan Manusia 



    Secara umum, proses pencernaan manusia terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi. Berikut perbedaannya:

    • Proses Pencernaan Mekanik

      Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.

    • Proses Pencernaan Kimiawi

      Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang kecil-kecil jadi bentuk yang siap diserap sama tubuh.

     




    Organ-Organ Pencernaan Manusia

    Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi gambar sistem pencernaan di dalam tubuh manusia:

    Mulut


    Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase. Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh.

    Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah yang akan mengaduk makanan, sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase. Berikut gambar anatomi atau bagian-bagian mulut pada sistem pencernaan manusia.

    Faring dan Esofagus

    Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui faring dan diteruskan ke kerongkongan. Pada dinding kerongkongan, terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung.




    Lambung


    Sistem pencernaan pada manusia selanjutnya adalah lambung. Di lambung, terjadi pencernaan kimiawi. Jadi, makanan akan dicerna enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Nah, getah lambung terdiri dari:

    • Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton
    • Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

    Lambung terdiri dari beberapa bagian, yaitu fundus, badan lambung, kardiak, pilorus, dan otot sfingter. Masing-masing bagian ini punya fungsi khusus.Fungsi lambung untuk:

    1. Mencerna protein
    2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
    3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung

    Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke usus halus.


    Pankreas, Hati, dan Empedu

    Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.

    Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus ya. Kalau hati berfungsi untuk menghasilkan empedu.

    Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus. Di bawah ini ada gambar letak pankreas, hati, dan kantung empedu dalam tubuh manusia.



    Usus Halus

    Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuknya berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

    Duodenum atau usus dua belas jari berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah pepton jadi asam amino.

    Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.


    Usus Besar

    Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.

    Nah, di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:

    1. kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan
    2. rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.

    Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.


    Anus

    Oke, sampailah kita pada organ pencernaan manusia yang terakhir ya, yaitu anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.

    sumber:
    https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia
    https://images.app.goo.gl/6bTCxqV54kojkPoP6
    https://images.app.goo.gl/t7XyvAiXpXPPSP2B6
    https://images.app.goo.gl/2De5h5JWrs8q7DX76
    https://images.app.goo.gl/jmU77PEPLEWkW8NW6
    https://images.app.goo.gl/PKWS21hCQZcnnbCg7
    https://images.app.goo.gl/bHxcQhUHtpphqAiM6

    0 komentar

  • Makanan Sebagai Sumber Energi

    Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan banyak kegiatan



    Fungsi energi dalam tubuh di antaranya, berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas yang lain. Manusia membutuhkan makanan sebagau sumber energi. Dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan cukup, tubuh manusia dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.




    1. Karbohidrat



    Karbohidrat menjadi salah satu zat yang terkandung di dalam makanan dan berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan suatu kelompok senyawa dapat dapat melewati proses hidrolisis (pemecahan senyawa kimia melalui penambahan air) menjadi polisakarida, aldehid, dan keton. Apabila di dalam tumbuhan, karbohidrat akan berupa amilum atau pati. Pati tersebut adalah polimer yang dibentuk dari glukosa jenis monomer, yang apabila dihubungkan dengan rantai maka mirip dengan maltosa, misalnya amilosa dan amilopektin. Jika dilarutkan dengan iodin, amilosa biasanya akan berwarna biru, sementara amilopektin akan berwarna merah ungu. Singkatnya, karbohidrat adalah suatu jenis zat yang terkandung di dalam makanan, baik itu masih dalam bentuk mentah maupun sudah matang.

    Keberadaan karbohidrat tentu saja memberikan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab menjadi salah satu sumber energi baik itu kepada manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Karbohidrat memiliki beberapa unsur, antara lain karbon, hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada manusia dengan kondisi tinggi karbohidrat alias dalam keadaan tidak kelaparan, konsentrasi glukosa menjadi bertambah fungsinya.

    Jenis-Jenis Karbohidrat

    a) Monosakarida (Gula Sederhana)

    Monosakarida adalah suatu senyawa yang memiliki kandungan enam atau lima buah atom karbon. Jenis karbohidrat yang satu ini tidak dapat terhidrolisis menjadi lebih sederhana lagi, tetapi justru menghasilkan hidrolisis dari tiga golongan lainnya. Senyawa dalam monosakarida ini tidak berwarna, mempunyai rasa manis, berbentuk kristal, dan dapat larut di dalam air.

    Salah jenis monosakarida yang penting untuk tubuh adalah glukosa alias gula yang mana memiliki enam atom karbon. Glukosa ini memiliki rumus kimia C Glukosa yang menjadi jenis karbohidrat paling umum sekaligus senyawa organik yang paling banyak ditemui di alam.

    b) Oligosakarida

    Yakni suatu senyawa yang berisikan dua atau lebih dari gula sederhana yang kemudian dihubungkan oleh pembentukan asetal. Pembentukan asetal ini terjadi antara gugus aldehid (keton) dengan gugus hidroksil. Jika terdapat dua gula sederhana kemudian digabungkan maka akan menjadi disakarida, sementara jika tiga gula digabungkan maka akan menjadi trisakarida. Nah, ikatan penghubung gabungan gula tersebut dinamakan glikosida.Ikatan glikosida dapat melalui proses hidrolisis oleh asam encer supaya dapat menghasilkan komponen monosakarida. Disakarida yang terdapat di alam misalnya sukrosa, laktosa, dan maltosa.

    c) Polisakarida

    Yakni senyawa yang terdiri atas banyak ikatan gula sederhana dan kemudian dihubungkan dalam ikatan glikosida Polisakarida ini meliputi adanya selulosa, pati, dan dekstrin, yakni substansi utama yang tidak dapat larut di dalam air dan tidak mempunyai rasa.

    Ciri-Ciri Karbohidrat

    • Terdiri atas unsur C, H, dan O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, dan 1 atom O.
    • Biasanya terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan sebagai struktural dan metabolik.
    • Karbohidrat pada tumbuhan biasanya digunakan untuk proses fotosintesis, yakni CO2 + H2O dan menghasilkan amilum atau selulosa.
    • Karbohidrat tidak dapat dihasilkan oleh binatang.
    Melalui proses metabolisme, karbohidrat dapat menjadi zat utama sebagai sumber energi dan cadangan energi.

    Contoh Karbohidrat

    a) Sukrosa
     
    Tumbuhan yang terdapat karbohidrat sukrosa adalah tebu, nanas, dan aprikot. Sayangnya, keberadaan jenis karbohidrat yang satu ini apabila dikonsumsi secara berlebihan justru akan merusak kesehatan gigi. Tidak hanya itu saja, mengkonsumsi sukrosa tanpa adanya kontrol juga akan berhubungan dengan sindrom metabolik sehingga menyebabkan diabetes mellitus.

    b) Maltosa
     Biasanya disebut juga dengan gula malt, yang mana berisikan dua molekul glukosa yang bergabung. Biasanya, maltosa akan melalui proses hidrolisis oleh maltase di dalam usus.

    c) Laktosa
     Biasanya disebut dengan gula susus sebab banyak ditemukan dalam susu. Laktosa adalah molekul gula besar yang terdiri dari dua molekul gula yang lebih kecil, yakni glukosa dan galaktosa. Sama halnya dengan maltosa, zat karbohidrat ini juga melalui hidrolisis di usus.

    Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh

    • Sebagai penyeimbang asam dan basa di dalam tubuh.
    • Sebagai unsur utama dalam proses metabolisme.
    • Dapat mencegah terjadinya ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak.
    • Sebagai pemasok energi tubuh.
    • Membantu memperlancar proses pencernaan.
    • Sebagai unsur utama dalam mengoptimalkan kerja protein.
    • Memberikan efek kenyang sebab memiliki kandungan selulosa.
    • Mencegah terbentuknya proses ketosis.
    • Membantu penyerapan kalsium.
    • Pembentuk senyawa lainnya, misalnya asam lemak dan asam amino.
    Sebagai komponen penyusun gel dalam inti sel.

    2. Protein

    Protein adalah senyawa makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang kemudian dihubungkan dengan ikatan peptida. Senyawa protein dapat ditemukan pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Protein lebih mirip dengan substansi organik lainnya misalnya lemak dan karbohidrat, tetapi protein lebih memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan besi.

    Klasifikasi Protein


    Apabila didasarkan pada struktur molekulnya, protein dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni:

    a) Protein Globular

    Yakni protein yang berbentuk bulat atau elips dengan adanya rantai polipeptida berlipat.

    b) Protein Fiber

    Yakni protein yang berbentuk serat atau serabut dengan adanya rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu.

    Sumber Protein

    Pada dasarnya, sumber protein yang berguna sebagai sumber energi manusia ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, yakni sumber protein konvensional dan non-konvensional.

    a) Protein Konvensional

    Protein konvensional adalah sumber protein yang berupa hasil pertanian dan peternakan pangan, serta produk-produk hasil olahannya. Berdasarkan sifatnya, sumber protein ini dapat dibagi lagi menjadi golongan yakni protein nabati dan protein hewani.

    • Protein nabati
      Yakni protein yang berasal dari bahan nabati alias hasil tanaman, terutama biji-bijian dan kacang-kacangan. Sementara itu, sayuran dan buah-buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup.
    • Protein Hewani
    • Yakni protein yang berasal dari hasil hewani, misalnya daging (baik itu sapi, ayam, kambing, dan kerbau), telur ayam, telur bebek, susu sapi, dan hasil perikanan (baik itu ikan, kerang, udang, kepiting, dan lainnya).

      Protein hewani ini disebut-sebut sebagai jenis protein yang memiliki mutu tinggi, sebab mengandung asam amino esensial yang lengkap. Tidak hanya itu saja, protein hewani juga memiliki daya cerna yang tinggi sehingga jumlah yang diserap oleh tubuh juga akan tinggi.

    b) Protein Non-Konvensional

    Merupakan sumber protein baru yang akhir-akhir ini tengah dikembangkan melalui teknologi berstandar tinggi, guna menutupi kebutuhan penduduk dunia akan protein. Sumber protein ini biasanya berasal dari mikroba (baik itu bakteri, khamir, atau kapang) dan dikenal sebagai protein sel tunggal. Sayangnya, hingga sekarang ini produknya belum berkembang sebagai bahan pangan untuk dikonsumsi.

    Fungsi Protein

    • Membantu proses pertumbuhan sel-sel tubuh, terutama pada anak-anak dan remaja.
    • Membantu kerja tubuh dalam menetralkan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
    • Mengatur metabolisme tubuh.
    • Sebagai asupan utama, terutama bagi mereka yang tengah diet rendah gula.
    • Menjaga keseimbangan antara asam basa dan cairan dalam tubuh.
    • Berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
    • Bahan utama dalam sintesis substansi, misalnya hormon, zat antibodi, dan lain-lain.

    Ciri-Ciri Protein

    • Memiliki susunan kimia yang khas, sebab berupa senyawa murni.
    • Memiliki bobot molekul yang khas.
    • Memiliki urutan asam amino yang khas, terinci dalam genetik.

    Kebutuhan Protein Bagi Tubuh

    Kebutuhan tubuh manusia akan protein dapat dihitung dengan mengetahui jumlah nitrogen yang hilang. Apabila seseorang mengkonsumsi makanan tanpa protein, maka nitrogen yang ada di dalam tubuh akan keluar. Maka dari itu, jumlah protein yang terbuang maka akan mewakili jumlah nitrogen. Nitrogen ini biasanya akan keluar bersama urine, dengan rata-rata 16 mg/kg berat badan dan feses 12 mg/kg berat badan.

    3. Lemak



    Lemak adalah suatu molekul yang terdiri dari oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang ada juga nitrogen serta fosforus. Lemak dapat juga disebut sebagai sumber energi yang dipadatkan. Manusia tentu saja mempunyai kadar lemak yang seimbang sebagai cadangan energi tetap. Namun, apabila lemak dalam tubuh memiliki jumlah yang melebihi batas normal, justru akan menyebabkan tubuh menjadi obesitas dan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit kronis. Maka dari itu, kadar lemak berlebih yang ada di dalam darah, harus dihilangkan dengan cara olahraga dan diet.

    Molekul yang terdapat di dalam lemak ada 4 bagian, yakni 1 molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak. Dalam asam lemak terdapat rantai hidrokarbon dan gugus karboksil.

    Klasifikasi Lemak

    Berdasarkan komposisi kimia, lemak dalam tubuh dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:

    a) Lemak Jenuh

    Berupa ikatan moietas asam lemak dalam suatu ikatan tunggal. Misalnya, asam palmitat dan asam stearat yang biasanya dapat ditemukan di dalam gajih atau lemak hewan.

    b) Lemak Tak Jenuh Tunggal 

    Jenis lemak ini mengandung satu ikatan rangkap. Misalnya asam oleat yang biasanya ditemukan dalam minyak zaitun.

    c) Lemak Tak Jenuh Ganda

    Yang jenis lemak yang mengandung lebih dari satu ikatan rangkap. Misalnya asam linoleat yang biasanya ditemukan dalam minyak biji-bijian, minyak kedelai, dan minyak jagung.

    Fungsi Lemak

    • Sebagai sumber energi. Terutama pada lemak dioksidasi, yang mana dapat juga berguna untuk mempertahankan suhu tubuh.
    • Membangun jaringan tubuh, yakni dengan sebagian lemak yang masuk ke dalam sel-sel tubuh.
    • Pelindung organ tubuh. Sekitar 45% lemak berada di rongga perut dan melindungi organ-organ tersebut dari benturan atau bahaya dari luar tubuh.
    • Mencegah kehilangan panas dari dalam tubuh.
    • Mencegah timbulnya rasa lapar, terutama ketika sehabis makan.
    • Membantu penyerapan dari dalam usus, sebab biasanya terkandung vitamin-vitamin yang larut lemak.
    • Menghemat protein, terutama ketika tubuh dalam kondisi sakit.
    • Sebagai pelumas dalam proses pencernaan.

    Sumber Lemak

    a) Lemak Hewan

    Meliputi gajih dari berbagai hewan, misalnya sapi, kambing, dan ayam. Gajih ini juga biasanya terdapat di ternak unggas, misalnya telur, susu, dan produk olahan lainnya. Jaringan ikan berdaging warna gelap contohnya ikan sarden, salmon juga mengandung lemak hewan.

    b) Lemak Nabati

    Meliputi minyak zaitun, minyak kelapa, minyak jagung, minyak sawit, dan lain-lain. Semua lemak nabati tersebut mengandung sterol nabati yang tidak mudah untuk diserap oleh usus, tetapi bukan kolesterol.

    sumber:
    https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/30/170000169/makanan-sebagai-sumber-energi?page=all
    https://gramedia.com/literasi/zat-makanan-sebagai-sumber-energi/
    https://images.app.goo.gl/oj9Z3P7LHgg4PKZBA
    https://images.app.goo.gl/TGHtMbw9uQZfjEiB8
    https://images.app.goo.gl/ncMGya3U8kF8Ac6LA
    https://images.app.goo.gl/VrRDU74Rk7P6wCjR8

    0 komentar

  • Diberdayakan oleh Blogger.

    Text Widget

    Cari Blog Ini

    Cloud Numbered Labels

    Popular Posts

    Pages

    Ads 300 x 600

    Copyright © - Cecillia Davina Cristi - Cecillia Davina Cristi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan